Selasa, 26 Mei 2009

Untuknya,, bukan diriku

Entah harus bagaimana lagi,
semakin hari semakin lemah diri ini.
tergerus kenyataan yang tak lagi bersahabat.
Seakan tiada lagi ruang didunia ini yang mampu meneduhkan jiwa kembali dalam hangat.
Sulitku untuk bernafas, saat tiada lagi cerobong yang dapat mengalirkan pengap nafasku dalam diam.
Pengap yang tak lagi dapat terurai hanya dengan kata seperti biasa.

kemana harus kutanam, seonggok perih dalam diri?
juga sekepal mimpi yang tak lagi mampu hidup dibenak ini?
yang tak lagi mengalirkan sejuk dalam darahku,
tak lagi bersinar digelap malamku,
kemana ia harus kutanam, agar tetap tumbuh sebagaimana mestinya?

Pias kini kupandang diriku yang mulai merapuh dalam dian yang kian meredup.
Runtuh bersama dinding yang tak lagi menggaungkan suara.
Siapa, mengapa dan bagaimana.
mati dalam kata. terkubur dalam diam.

Tapi kau?
Kau hanya terdiam menyaksikan kelumpuhanku.
hanya menatap lekat diriku dengan wajah datarmu.
tanpa rasa, terdiam lalu membalikkan tubuhmu.
berlalu tanpa kata.
pun meninggalkan sebilah belati untukku merobek siluet yang kini berpendar kian pekat.
Menyusup cepat dan menyelimutiku erat.

owh, Berat terasa langkah ini dalam keheningan gema kesendirian.
Yang seakan terus menari diatas panggung kemenangan.
Untuknya,, bukan diriku.
Namun...haruskah kini kuberikan tetes darahku padamu yang telah merampas cahayaku?
dan menantikan datangnya pagi demi janji atas nama kesetiaan?

haruskah?

260509:00.19

1 komentar:

Nu2 mengatakan...

jiahhh, lagi patah hati nie critanya ;))
mpe merinding w bacanya, kyknya broken heart nya dah stadium 4 ntu. :))
hmm, kyknya gaya bahasa lw sekarang dah beda sama yang pertama kali w baca. keliatan lebih mateng >> gara2 tambah tua kali y. peace.
adi lebih lugas tapi g keilangan isi n sisi puitisnya. klu isinya y rata2 klu orang dah sakit bet biasanya keluar deh auranya di tulisan n sepertinya gw ngerasain itu.
ya mudah2an dgn nulis ini bisa sedikit ngeringanin sakit hati lw, coz biasanya sesudah nulis sie, yang gw rasain gw mulai bisa ngelupain masalah w, tenang aj neng, life is beautiful and its to beautiful to waste it with a broken heart :))