Kamis, 27 September 2012

Ada perkara yang ingin kita buang jauh-jauh.
kita lemparkan ke ujung dunia,
kita hapuskan dari pikiran dan ingatan.
bukan karena kita membenci.


tetapi karena menyadari,
mengingatnya,
hanya membuat kita terikat kepada sebuah kesedihan.
menyimpannya,
hanya membuat kita terpaku pada sebuah angan-angan.


bukan membenci.
bukan berputus asa.
cuma sadar,
ada setengah perkara,
memang bukan hak kita.

(via tersenyum-melihat-langit)

Senin, 24 September 2012

For You





Note !
to read this post, please follow the step below :
1. please wear your headset/ earphone.
2. please stay in this page, and keep your eyes in the picture above for 1 minute.
3. if you have done do step 1 and 2. click here.
4. now, please close your eyes. and I'll tell you something :)

Minggu, 23 September 2012

Yah, minimal dengan ingat akan Tuhan-nya. Kita akan ingat bahwa hidup di dunia ini hanya permainan dan sendau gurau belakau, jangan terlampau serius, apalagi lebih banyak diisi dengan ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan.
Nikmati saja tiap detik yang merupakan hadiah dari Tuhan untuk kita, jalani saja dengan bahagia. Jika memang harus ada duka, jangan buat itu terlampau lama menggerogoti diri kita dan kemudian malah menikmatinya.
Hidup terlalu singkat hanya untuk diisi dengan ketakutan-ketakutan tak beralasan. Bahagialah! 

Nayasa - Tukat

Senin, 03 September 2012

Tapi tiba-tiba aku terpaksa bungkam. Dihadapanku muncul pemandangan rupawan; pantai sehabis hujan dengan gelombang besar memukuli karang; dan pelangi tiipis muncul pelan-pelan.

"Harusnya sampai besok pagi, sampai minggu depan, sampai lima puluh tahun kemudian, cerita kita, kita perjuangkan," Dirga menatap pelangi, sorot matanya yang riang berganti sedih.

"Kita nggak bisa. Karena untuk berjuang perlu dua orang," aku berkeras walau suaraku sudah terdengar parau. Ada yang tercekat ditenggorokan.

"Memang siapa yang nggak mau berjuang?"

"Bukang nggak mau, Dirga, tapi aku enggak bisa"

"Kenapa kamu nggak bisa?" cecar Dirga. Biasanya sekali kubilang tidak, Dirga akan berhenti bertanya-tanya.

"Karena mimpi kita lain."


-- Kinsia Eyusa Merry - Beda? (Taste Buds, hal : 38-39)